Tuesday, June 25, 2013

Kapanpun, Asal Kau Percaya.

-Awal Januari.

 aku lihat
secara tidak sengaja
dua bola mata hitam itu berkaca-kaca
aku terdiam.
aku lihat
dengan lebih saksama
air mata itu menitik kecil di ujung pelupuk
aku menggigit bibir.
aku lihat
secara jelas dan nyata
air mata itu tumpah ruah membasahi pipi dan wajahnya...
aku tidak tahu harus berbuat apa.

aku hanya bisa menatapi
sosok terluka yang sedang meratapi itu

isak tangis itu berusaha ditutupinya
ditahan
sementara perasaan pilu terus menjalar
antara hancur dan kosong
hampa dan marah
atau cemas dan kecewa

ada apa?

bodoh aku bertanya, jelas aku tahu kenapa dia begitu.
itu yang terjadi ketika "sang cinta" seolah terasa pergi meninggalkannya.
padahal belum tentu begitu.

"kapanpun cinta itu bisa kembali.
asal kau percaya."



-Pertengahan April.
tuh kan, aku benar.
pria itu kembali, cintanya kembali.
meskipun dengan penyesalan yang penuh dan dalam.
namun terlambat, sangat terlambat.
karena kini kau sudah menemukan "cinta" yang jauh lebih baik dari pria itu.




-Akhir Juni.
semua kelam itu sudah lewat sejak lama,
kini kau bahagia
kini kau sudah bersama orang yang membahagiakanmu, ya kan?
itu berkah dan bayaran yang pantas karena selama ini kau sudah menjadi gadis yang kuat.
hebat dan sabar.

welldone, sist :)


kini aku yang harus menapaki jalan yang pernah kau tempuh itu.
karena seseorang mengatakan hatinya sudah 'berbeda'.
aku biarkan, mungkin saat ini dia hanya ingin 'bebas'.
namun aku tetap pada pikiranku, aku yakin..


"kapanpun cinta itu bisa kembali.
asal kau percaya."


                                                                                                      Unfailing Regards,

No comments:

Post a Comment