Showing posts with label poem. Show all posts
Showing posts with label poem. Show all posts

Thursday, January 22, 2015

"Akar Waktu"

"waktu selalu mengakar sampai pada detik-detik yang takkan lagi bisa kau hitung dan kau rasa, tetapi bagaimana jika yang mampu kau miliki untuk bersama adalah akar waktu itu?"



***



terkadang kita hanya merasa sangat-sangat hampa

seperti sangat nyeri di batin
namun juga terasa kekosongan luas merongga hati

aku lelah merasa
tapi juga takut membayangkan tidak merasakan apa-apa lagi




terkadang kita hanya mampu bertanya-tanya
tapi tidak pernah ingin benar-benar bertindak

karena kita merasa terlalu takut akan kehilangan


apakah memang sudah saatnya?
ataukan memang tidak akan pernah ada saat itu?




Tuhan, beri kami petunjuk-Mu kemana kami harus melangkah
kemana kami harus berlabuh untuk tetap pada satu hati yang ada saat ini.


apakah kami hanya perlu bertahan dalam semua perkara untuk imbalan rasa bahagia dan saling memiliki
ataukah kami harus menempuh jalan berbeda untuk tumbuh dalam akar-akar waktu yang semakin menua?






                                                                                         Unfailing Regards,
 

Monday, February 25, 2013

Ketika Datang Dengan Sejuta Cerita

Ketika beberapa hari sibuk menanggapi segala kondisi dan waktu yang menyita.
Ketika berkutat dengan dunia di luar sana terlalu lama. 
Ketika tersentak menyadari kita merindukan 'seseorang' yang istimewa.
Ketika pertemuan dengan 'seseorang' itu menjadi hal yang sangat didamba.
Ketika semua cerita ingin diluapkan menjalar-jalar kepada satu hati. 
Ketika hati melesak menahan rindu tak karuan.
Ketika otak tak kunjung berhenti memikirkan satu wajah.
Ketika...ketika...



Ketika cinta sangat sangat ingin saling bersua, 
        mungkin kita datang dengan sejuta cerita..



karena perjumpaan yang seolah telah lama tertunda 
membuat kita melangkah sendiri tanpa adanya 'seseorang' itu di samping kita
kita mungkin mau 'pergi' sementara, bebas sebentar,
 
namun setelah beberapa hari akhirnya kita menyadari,
ada yang hilang.
tanpanya kita buntu.

meskipun di satu waktu keberadaan kita tanpa dia adalah waktu yang sangat bebas dan mandiri,
hal yang mungkin bisa sangat kita sukai karena melahirkan kemandirian dan eksplorasi pribadi tak terduga,
namun tanpanya, entah kenapa...
kita buntu.


bukan tersesat,
tapi rasanya hanya ingin..pulang..
ke tempatnya, ke pelukannya, ke peraduan hatinya.



                                       Unfailing Regards,

Saturday, February 2, 2013

Sangsi

sangsi
setelah jauh melangkah
sebelum menapak terlalu jauh
hati berbisik dalam kata-kata lara
"tempatmu...hatimu...tidak di sini"

takut
ketika dilema membubung
menyadari apa yang sungguh kau inginkan, namun terlambat 
mungkinkah penyesalan datang seiring suara nurani mempertanyakan
"adakah cara untuk memutar waktu kembali?"

goyah
namun kamu berdiri di sana
saat mata menatap mata, seakan memeluk meyakinkan
dan logika-mu berdesir menempuh kekecewaan
"daripada mengandaikan apakah waktu bisa berputar kembali,
bukankah lebih baik memikirkan adakah cara untuk memperbaiki semua yang telanjur nyata ini?



                                                           Unfailing Regards,

Thursday, September 13, 2012

Biarkan..Diam Sebentar

ssstt..
aku hanya ingin diam sebentar.
jangan ganggu.

biarkan pintu itu ditutup.
biarkan hanya jendela saja yang dibuka.
biarkan semuanya sepi.
biarkan semua gaduh itu menari di luar sana.
biarkan dunia berjalan sendiri di balik sana.
biarkan saya.
biarkan tetap disini.
biarkan termakan waktu.
biarkan detik bergelimpangan jatuh bersama pikir.
biarkan jutaan memori keluar berarak-arak.
biarkan saya mampu mengaduk semua rasa selama ini.
tapi saat ini.
biarkan saya disini.
sendiri.
mengurung.
merenung.

biarkan..
hanya untuk sementara waktu.
                                                                              Unfailing Regards,

Saturday, September 1, 2012

Remang Lampu

remang lampu
memanja untuk tidur
bahkan kala senja hendak datang kembali
ruang ini tetap meremang malam
seolah menjaga tuan agar tetap dalam peraduan
cahaya kuningnya hanya mengernyap
buyaran titik-titik sinar merekah semalaman
bersiaga di sudut tempat itu
seraya menjaga tuan tetap terhanyut dalam mimpi
hingga sewaku pagi naik menjelang
tuan boleh menyapa hari
dengan senyum binar di sekujur tubuhnya
berkat tidur makmur yang membalur
di ruang itu tuan menyambut sejuta mimpi
menunggu untuk diwujudkan
ketika saatnya ia terbangun nanti.. 

                                                                  Unfailing Regards,

Friday, August 3, 2012

Tergugu

saya suka menulis.
saya suka membaca.
tapi itu dulu.
mungkin begitu.
karena terkadang saya hanya diam membisu.
tiba-tiba gagu.
tiba-tiba buntu.
tiba-tiba terpaku.
seolah saya mendadak buta huruf-huruf itu.
tidak paham apa dan bagaimana mengeja alfabet tertentu.
terkadang saya biarkan mereka berserakkan pilu.
bergeletakkan, begitu saja lalu rapuh.
karena terkadang jemari dan otak sastra saya kaku.
gagu.
buntu.
terpaku.
sampai akhirnya benar-benar lesu.
dan yang terjadi kemudian menunggu.
saya malu.
sebab mimpi itu terasa hanya semu.
meski merindu buku.
namun saya termangu.
pada akhirnya saya berhenti begitu.
diacuhkan waktu.
tergugu.


                                                                 Unfailing Regards,

Friday, July 27, 2012

Buku-Buku Itu

buku-buku itu.
masih di sana berjejer rapi.
berdiri berderet-deret di atas rak coklatnya.
debu-debu bertumpukkan di atasnya.
menyadarkanku begitu lama mereka tak tersentuh oleh jemari.
mengingatkanku bahwa telah lama pemiliknya meninggalkannya.
membiarkan imajinasi buku-buku termakan waktu.

buku-buku itu.
membisu.
seolah menatap penuh rindu.
menunggu jemari membalik-balik lagi lembar-lembar bajunya.
lihatlah, mereka lesu tanpa belaian tuannya.
mereka menanti untuk kembali dipuja dalam fantasi.
berharap debu-debu itu hilang terpoles sang tuan.
tuannya...kemana saja selama ini?
menggeletakkan "jendela dunia" itu sekian lama.




***

aku terpaku.
itu aku, tuannya.
begitu lama aku pergi dari mereka.
kemana saja..aku?


lalu..
rindu itu menggelegak seketika.
khayal-imajinasi bermunculan lagi.
hasrat untuk kembali menguak.
menelusup ke dalam baca dan kemudian tulis-menulis.
dunia tempat aku berceloteh sejuta cerita dan mimpi.
jemari ini menyembul hendak menari kembali.
sejenak kututup dulu semua "jendela" selain mereka.
sontak berbalik, melangkah mantap.


sudah lama buku-buku itu menunggu.
aku tau harus segera kembali..



                                                                                              Unfailing Regards,

Monday, June 4, 2012

Sesak

rasanya sesak.

udara kian terhambat
seolah menipiskan oksigen di sekitar tempatku berpijak.

rasanya sesak.

ketika beberapa detik yang lalu menyadari
ketika mendadak teringat sesuatu yang tidak mau diingat karena picuan memori.

rasanya sesak.

ragu kembali sejenak
menerpa perasaan cemas yang semakin membubung.

rasanya sesak.

dan takut untuk kesekian kalinya
sembari berharap untuk kepastian sebuah rasa yang terkadang masih tanda tanya.

rasanya sesak.

dengan panik menerka-terka
mungkinkah sebuah perubahan sikap dan kebiasaan menandakan berubahnya masa.

rasanya sesak.

merenungi masa-masa
dimana semua waktu takkan bisa berputar kembali.

rasanya sesak.

dilingkupi perasaan cemas
memendam perasaan campur aduk macam ini.

rasanya sesak.

sangat menyesal dan merasa kejam
ketika kenyataan mengatakan aku masih meragukan pilihanmu padaku.

rasanya sesak.

mata panas dan perasaan ganjil mendekap
malah sejujurnya sulit dikatakan bagaimana rasanya

rasanya sesak.

rasanya begitu...
ketika tidak bisa mengatakan apa yang sedang kau rasakan saat ini juga.

                
                                                                         
                                                                 Unfailing Regards,

Thursday, April 19, 2012

Hanya Terkadang

Terkadang seperti ini ...

   

Terkadang aku ingin lari.
Terkadang aku ingin pergi.
Terkadang aku tidak bisa tahan jika terus-menerus membuat kecewa.
Terkadang aku berpikir mungkin aku bukan orang sebaik itu.
Terkadang aku berpikir aku tidak bisa menjadi apa yang diperlukan, apa yang diinginkan.
Terkadang aku merasa sangat bodoh ketika menyadari sesering itu membuat kesalahan.
Terkadang aku terus menerka apa yang bisa kulakukan untuk memperbaiki semuanya.
Terkadang aku merasa aku bukan yang 'lebih baik dari yang sebelumnya', apalagi 'yang terbaik dari yang lainnya'.

Terkadang kecemasan merayapi kalbu tanpa alasan, tanpa diduga. 
Dan aku ingin kamulah yang meyakinkan aku ketika cemas itu mulai datang, tuk menghapus semua risau dan kepanikan.
Sebab aku merasa takut memikirkan semua itu.

Sungguh, aku takut.
Dan tahukah, setiap kali kamu begini aku sangat sedih?

Namun setiap saat aku memikirkanmu.
Merindukanmu, bahkan di saat kamu sedang begini.

Setiap kali hal seperti ini terjadi, bagiku tiada waktu tanpa merenungkannya.
Sambil tetap menunggu senyum itu kembali seperti semula.
Dan terus berdoa semoga kamu yang seperti biasanya cepat datang kembali.

***

Dan aku mengerti bahwa pergi takkan menyelesaikan apapun.
Karena itu aku tetap disini. 
Sayang, aku tahu aku takkan mau jadi pengecut yang hanya bisa lari..


                                      Unfailing Regards,

Wednesday, April 18, 2012

Ada Kalanya

apa yang harus dikatakan ketika suatu saat aku sangat membutuhkanmu?
apa yang harus dilakukan ketika suatu saat aku merindukanmu?
apa yang harus dikatakan ketika suatu saat kau marah padaku?
apa yang harus dilakukan ketika suatu saat aku mengecewakanmu?
apa yang bisa kuperbuat ketika semua sedang mengabu-abu...



ada kalanya kamu dan aku tidak sedang dalam pikiran yang sejalan.
ada kalanya waktu terlihat membosankan ketika kita berjalan bersama.
ada kalanya aku tidak tahu apa yang harus aku katakan.
ada kalanya kamu tidak paham apa yang harus kamu lakukan.
ada kalanya rasa bersalah mengendapi kamu dan aku.
ada kalanya keraguan dan ketakutan menderak-derak batin.
ada kalanya air mata jatauh ketika kamu mengacuhkan aku.
ada kalanya air mata berurai ketika aku tahu kamu mungkin terluka.
ada kalanya air mata menetes ketika kita temukan perselisihan.
ada kalanya air mata mengaliri pipi ketika aku bayangkan semua pedih itu.
ada kalanya aku sungguh menjadi si cengeng yang luput akan rasa peka.



namun itu tak mengapa
karena setiap kali aku akan teringat bahwa ada masa
ketika semua itu berbalik dengan sendirinya.

sebab ada kalanya...



ada kalanya kita kembali meniti degupan rasa.
ada kalanya rasa rindu pulang merasuki hati-pikiran mu dan aku.
ada kalanya rindu mengalahkan semua sesal dan amarah.
ada kalanya kamu melunak setelah emosi itu menggelegak.
ada kalanya debaran jantung itu kembali membuncah berkali-kali.
ada kalanya tak mengapa ketika sunyi memecah jarak antara kita.
ada kalanya peluk dan cium menjanjikan damai dan kelegaan.
ada kalanya jemari itu mengusap lembut air mata yang menitik.
ada kalanya mata itu terus menatap penuh sayang.
ada kalanya harapan terus bernapas menghidupi asa dan cinta.
ada kalanya kita diingatkan bahwa semoga rasa tak pernah mati.



semua memori ada masanya.
semua masa ada waktunya.

sayang, kita tahu semua hal ada kalanya..

*** 



Ada kala di bawah langit senja ketika 
lelaki itu berkata pada kepada gadis dalam 
dekapannya, "Jadi bisakah kau tenangkan aku? Setidaknya 
dengan kata-kata 'selama kita tetap bersama, 
selama kita saling mendekap'?" Dan sesaat  gadis 
itu terdiam, memandang heran kekasihnya. Berpikir sejenak 
dalam hati, 'apa yang sedang kau pikirkan 
dan cemaskan?' Namun ia tetap tersenyum, lalu 
mengangguk pelan. Mata penuh sayang itu menatap 
lelaki dalam pelukannya, "Tenanglah, Sayang. Aku janji 
akan selalu berusaha meyakinkamu untuk tetap bersama 
lalui setiap kala yang akan datang itu."


Sayang...akankah kita mampu seperti mereka? 


                                                                       you sm, bi :')
   

Wednesday, March 14, 2012

"ora e per sempre"

biar malam ini tenang menyapa
dalam sunyi
aku berbaring
di atas peraduanku tempat tidurku
tempat aku mengoyak mimpi
dan memikir sejuta realita
mengulas hidup
lalu terbayang seolah
aku genggam buku kehidupan
mata penuh tatap
hati penuh harap
merentangkan lembar demi lembar
cerita hari-hariku
kemudian aku terhenti
pada satu cerita, satu bab kehidupan
ketika itu judulnya "ora e per sempre"
aku berharap
suatu hari nanti ada seseorang 
yang bisa kuajak berbagi
cerita masa depan itu
dan semoga orangnya itu kamu :p


ora e per sempre, now and forever, sekarang dan selamanya..

                                                   
                                       Unfailing Regards,

Thursday, January 19, 2012

On The Night Like This



malam berbintang, dingin menggenggam
jantung bergemeretak, seseorang mendekap
cinta menghangat, dan satu lagu berdentum...


On the night like this
There’s so many things I want to tell you
On the night like this
There’s so many things I want to show you

Cause when you’re around
I feel safe and warm
When you’re around
I can fall in love every day

malam-malam yang sama sering teringat
menggelayuti kalbu dan degup jantung yang berloncatan
seseorang yang tersayang memeluk menepis rinding-dingin
kita sama-sama tahu cinta sedang datang menyapa

seseorang itu kamu
seperti lagu yang bernyanyi itu, banyak hal ingin kukatakan
dan berbagai rasa jua cinta ingin kutunjukkan 
sebab hadirmu di sisiku membuai aku menyanyangi kamu 


dengan begitu aku tahu tak pernah lupa
untuk kamu tetap menjadi seribu alasan ku jatuh hati

In the case like this
There are a thousand good reasons
I want you to stay…




                                                      Unfailing Regards,
    Thanks to Mocca for the great song, "On The Night Like This" 
that become my inspiration all this time

Tuesday, December 6, 2011

Khayal

Memejam mata
Lalu kutemukan gelap
Dan detik berikutnya, aku jalan kaki mengitari bulan...

Aku pasti mengkhayal
-------------------------------------------------------------------

Dibuai angin rembulan
Aku terhanyut lepas dalam mimpi
Menikmati alunan malam
Dan getar-getar sinar bulan

Cahaya meredup senyap
Ku mengelana terbang ke alam
Menari bebas ke langit luas
Dan menjejak kaki ke atas bintang

Lalu kutemukan kau di ujung sana
Tersenyum dalam bingkai angkasa malam
Menatap penuh misteri
Namun juga penuh rindu berseri-seri


***
Yang kuingat mendekat
Aku mendengarmu berbisik:

"Biarkan bintang-bintang manis ini berdansa
Biarkan mereka menyatukan dua rasa
Biarkan kita tetap di sini
Biarkan hanya ada kau dan aku

Biarkan saja, sayang
Sebab hanya ini yang mampu kutunggu"


 ***
Yang kuingat terpesona
Aku mendengarmu berbisik:

“Biarkan saja malam ini
Berputar lambat dalam pusaran waktu
Biarkan esok pagi
Menunggu sampai sang fajar menjemput

Biarkan saja, sayang
Sebab aku merindu melawan denyut waktu”


***
Yang kuingat memeluk
Aku mengangguk mantap, berbisik:

“Ya, sayang...
biarkan sampai rindu ini lenyap tak bersisa”


                                 
                                            Unfailing Regards,



Friday, November 11, 2011

Hanya Soal Waktu

Berapa lama?
Berapa masa?
Berapa era?
Semuanya itu hanya soal waktu

Waktu yang berjalan menggelayuti kehidupan.
Kita manusia hanya bisa menatapi
lewat jam berdetik.

Di saat waktu masih berdenyut,
Manusia hanya mampu mengawasi.
Goyah menanggapi bentangnya waktu
yang berjalan tak tentu.

Maka tangkuplah kesabaran ketika kamu
berjalan lalui waktu.
Biarkan detik-detik merayap apa adanya.
Jangan paksakan mereka
menjawab segala tanyamu saat ini juga.


Jangan takut, lenyapkan ragu.
Sebab waktu hanya sekedar menunggu
tuk mengabulkan semua doamu.
 
Karena itu sayang,
Biarkanlah mereka tetap menari dalam bisiknya:

“Semua ini hanya soal waktu...”



                                                              Unfailing Regards,

Thursday, November 10, 2011

Kacamata

Benda itu bertengger di depan dua bola matamu

Berbingkai abu-abu menopang dua lensanya

Bentuk kotaknya membatasi pandanganmu

Jarang sekali kau pakai benda itu

Entah kenapa hari ini kau memakainya lagi

Mengajaknya berkeliling melihat dunia

Menyapu pandang bumi dari visi sisimu



Tanpa kacamata,

Kamu terbiasa mengenakan pesaing penggantinya

Lensa kontak warna hitam

Yang mungkin lebih kamu sukai daripada

Kacamata yang sering menjendelakan mata



Tanpa kacamata,

Mungkin penglihatanmu tak berdaya menjelajah dunia

Mungkin hanya ada buram yang mengaburkan pandangan

Dan aku memang tidak pernah tahu apa yang kau lihat tanpanya



"Tetapi tanpa kacamata itu,
Aku bisa melihat kamu yang seutuhnya..."


Dapat kutatap lekat dua bola mata hitam

Yang selama ini selalu tersembunyi di balik lensa imitasi itu

Bisa kupandang jelas cahaya matamu yang merona

Tanpa kepalsuan dan hitam pekat yang menyelubung



Dan ketika itu terjadi, mendadak

Satu kupu-kupu melonjak menari di dalam dadaku

Apa yang kulihat barusan, menyentak khayal nyata




Aku sedang menatap

caramu memandangku..




I can see you

And what you see in me in your eyes

In there, it’s just an unsaid feeling

Cause there’s something in the way you look at me
                                                                       Unfailing Regards,

Wednesday, August 24, 2011

Sang Pujangga

Namanya Poeta   

Diadopsi dari bahasa Latin
 
Dalam bahasaku, Poeta berarti 'Sang Pujangga'


Aku dan dia begitu berbeda 

Kami jelas tidak serupa 

Bagaikan langit dan bumi 

Aku terlalu membumi untuknya 

Sedangkan dia setinggi langit untukku

Dia bagaikan Pujangga
Merangkai seribu puisi
Juga menyatu sejuta cerita.
Setiap penikmatnya terhipnotis
Menanti bait-bait emas dan merdu
Terpesona akan cantik celotehannya.
Dan ketika kata-katanya mulai menari
Ia memadu imajinasi dan mimpi di satu titik
Lalu membangun mahakarya dalam genggamannya
Dan menyihir dunia dengan setiap karyanya.

Sedangkan aku hanya seorang Pemimpi
Membualkan seribu mimpi
Juga mengaum-aumkan sejuta asa.
Kata-kataku selalu enggan berdansa
Entah kenapa mereka kaku dan gagu
Mematung dan menolak menyapa bumi.
Alih-alih melahirkan mahakarya
Setiap karya yang kupoles malah hampir hancur
Dan terbelenggu imajinasi yang kian tinggi.
Sungguh aku hanya sebutir pasir kecil dibanding pantai emasnya.
 

Namanya Poeta

Baru saja ia melambaikan tangannya padaku

Melempar senyum menawan di atas paras indonya

Belanda-manado, telah melahirkan seorang penyajak berbakat

Kini dia menghampiriku
Memijak langkah di atas tubuh mungilnya

Pertama kali datang padaku, ia memintaku jadi temannya
Dan aku berharap itu akan selamanya

Sebab karenanya aku menemukan harta,
Memburu dunia kata-kata, Dan mengelana khayal yang sama

   
Ya, itulah dia orangnya

'Sang Pujangga' 
 
Idolaku yang
 Sangat khas, persis seperti namanya

Poeta
  


                                                                                     Unfailing Regards,