Showing posts with label iseng. Show all posts
Showing posts with label iseng. Show all posts

Sunday, October 5, 2014

Don't Always Be So Serious

Haloooo, readers, whoever you are that reading this blog!

di postingan yang ini...cuma mau mengucap curhat-curhat singkat aja sih...

Pertama-tama, siapapun kamu yang lagi baca tulisan ini, makasih ya udah sempetin baca tulisan-tulisan di blog ini, padahal isinya cuma tulisan-tulisan galau yang disajikan se-puitis mungkin sama penulisnya (sama gue) hehehehehe.

*yaah maafkan yah kalo si bloggernya galau mulu isi tulisannya, orangnya sensitif banget soalnya. hatinya rapuh banget, baik yang keliatan di luar ataupun yang dirasa di dalem hati, (gue juga bingung kenapa gitu) tapi maklumin aja yah.

Nah..yang kedua..cuma mau curcol sebentar.
pas lagi baca-baca postingan dari tahun 2010, ternyata yaampun dari dulu blog gue isinya kegalauan hati muluuuuuu.
bacanya antara mau senyum-senyum sendiri nahan ketawa sama sedih mikir kenapa gue dari muda aja udah segalau itu...

blog ini gue tulis dari jaman SMA kelas dua, sempet vakum sebentar, terus dilanjutin lagi pas masuk perkuliahan, sampe sekarang udah semester 7 tingkat akhir kuliah! Jadi yep, bisa dibilang blog ini bener-bener nemenin gue dari jaman dulu banget sampe sekarang. smua perasaan yang dirasa, berbunga-bunga, seneng, galau, sedih, hampa, jatuh cinta, patah hati, semuanya gue tuangkan di blog ini.

ya tulisan-tulisan gue juga setelah gue baca kayak ada transformasinya, dari "oh ini galau2 jaman SMA pas cinta monyet" sampe "nah yang ini baru galaunya kisah cinta di kuliah sekarang"
yah jelas galaunya beda yah, pacarannya juga beda antara SMA sama kuliah, pasti lebih serius yang sekarang ya soalnya pikiran dan tujuannya udah beda kan, udah lebih diseriusin kalo bisa.

Jujur akhir-akhir ini emang lagi galau banget deh.
bingung juga mau ngerasainnya. gimana ya rasanya kita mencoba berusaha buat seseorang tapi ternyata usaha yang kita buat belum cukup tuh buat orang itu?
dan ngerasain juga yang namanya 'mungkin gue emang ga sepadan kali ya buat dia' gitu..
ya apalagi setelah beberapa kata-kata terlontar begitu aja dari mulut dia yang langsung bikin gue diem, mungkin waktu itu dia lagi emosi kali ya, tapi ya tetep aja kalo dia yang ngomong ya kata-katanya selalu 'membekas' buat gue kan..

udah lama gue ga nulis postingan yang bahasa sehari-hari nyantai gini nih. biasanya selama ini kalo galau tulisan gue jadi beda banget haha, jiwa penulisnya muncul, otomatis langsung jadi melankolis gitu bahasanya.

Brooo tau ga sih, jujur ngerasanya udah capek jadi orang galau mulu. katanya gue harus lebih santai. jangan apa-apa dipikirin gituuu. ya maunya juga gitu, tapi kadang susah.

capek. itu yang gue rasa.
mungkin sama kayak dia udah capek ngadepin gue kali ya.

kadang mikir, mungkin lebih baik kalo gue lupa sama sekali daripada inget tapi menyesakkan diri sendiri.
bisa nggak gue dapet keistimewaan untuk mengatur perasaan gue sendiri, supaya bisa dikurangin? untuk hal yang lebih baik. supaya gue ga lebay-lebay lagi.

gue cuma pengen jadi orang yang lebih santai, dalam arti baik. tapi gue tetep mau jadi diri sendiri yang ga harus selalu ngikutin apa kata orang. gamau jadi orang yang terlalu serius, yang apa-apa harus dipikirin.

gue cuma pengen..menjaga terus hubungan ini sampai..sampai Tuhan sendiri yang bilang 'cukup'.
bertahan memang selalu jauh lebih sulit daripada waktu mendapatkannya pertama kali, ya kan?


tangan mengatup.
mata terpejam.
otak mengimajinasi.
bayangan wajah yang selalu dirindu, kekasih.
"Jangan terlalu serius", katanya.
mulut mengerucut.
kepala mengangguk.
aku mengerti maksudnya.
aku menyadari harus bagaimana.
semoga kali ini aku benar-benar bisa begitu.



okedeh segitu aja. bingung mau ngomong apalagi haha. yuk caw dulu!
sampai ketemu di tulisan-tulisan gue selanjutnya! :D


                                                                         Unfailing Regards,

Tuesday, April 22, 2014

Seseru Itukah?


apa hidup mereka memang seseru itu?
karena terlihat seperti itu..

dari setiap foto yang tertawa bahagia, memeluk kekasih, atau dimanja sang pujaan hati.
dari setiap tulisan yang tersenyum bijak, obrolan penuh canda, atau dewasa oleh realita.

dari setiap pandanganku akan mereka..yang terlihat begitu menikmati hidup.
meskipun kesulitan tetap mendera dan kesedihan pilu tetap ada..
namun entah kenapa..mereka tetap selalu terlihat seseru itu.

apa hidup mereka memang seseru itu?
atau yang terlihat hanya sekedar topeng untuk bertahan dalam eksistensi?

aku agak iri  :")


                                                                       Unfaling Regards,
   

Saturday, September 1, 2012

Remang Lampu

remang lampu
memanja untuk tidur
bahkan kala senja hendak datang kembali
ruang ini tetap meremang malam
seolah menjaga tuan agar tetap dalam peraduan
cahaya kuningnya hanya mengernyap
buyaran titik-titik sinar merekah semalaman
bersiaga di sudut tempat itu
seraya menjaga tuan tetap terhanyut dalam mimpi
hingga sewaku pagi naik menjelang
tuan boleh menyapa hari
dengan senyum binar di sekujur tubuhnya
berkat tidur makmur yang membalur
di ruang itu tuan menyambut sejuta mimpi
menunggu untuk diwujudkan
ketika saatnya ia terbangun nanti.. 

                                                                  Unfailing Regards,

Monday, August 6, 2012

Tentang Impian dan Seorang Teman Pembawa Inspirasi


"Apa kamu pernah merasa bahwa kamu semakin jauh dari impianmu, sementara orang lain terlihat begitu dekat dengan mimpinya? Tidakkah kamu merasa iri?"

***

Hari ini saya bertanya-tanya, "Dia sedang apa ya?"

Dia siapa, yang pasti bukan pacarku. Bukan keluargaku. Bukan saudaraku. Tapi juga bukan "bukan siapa-siapa"-ku. Dia temanku. Dan kami cukup dekat. Dia pernah menjadi orang terdekatku. Temanku dari SMP. Jelas, dia "siapa-siapa"-ku kan?

Bukan hanya itu, bukan sekedar teman biasa. Bisa dibilang kami bersahabat. Lebih dari itu, dia orang yang pernah menjadi inspirasiku. Bukan karena dirinya memotivasiku, dia bahkan tidak melakukan apa-apa. 
Dia juga tidak pernah mencoba jadi orang lain. Selama ini dia cukup menjadi dirinya sendiri untuk bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. 

Dia orang yang memiliki kekuatan dan aura. Dan orang yang memiliki kekuatan dan aura selalu berhasil menjadi orang hebat yang dapat membuat orang lain merasa hebat karenanya. 
Tanpa disadarinya, temanku yang satu itu cukup memberiku vibrasi untuk termotivasi. 

Dia menyadarkanku bahwa aku punya impian. Bahwa aku punya hobi, kesukaan yang ingin kugeluti.
Kesenanganku dalam membangun dunia di alam pikir, aku sadar menyukai hal itu.
Bukankah menyenangkan dapat menyelami sudut pandang seseorang dengan membaca suatu cerita dari seorang penulis, apalagi jika kau mampu menuliskannya kembali menurut versimu.
  
Lalu aku bergumam lagi. Dalam benakku, "Mungkin dia sedang mengejar impiannya."
Aku merengut. Aku bagaimana? 

Mungkin baginya dunia itu impiannya, namun bagiku dunia itu hanyalah hobi. Aku bahkan belum mengetahui apa impianku secara nyata. Di sini pun aku sedang mengejar bidang yang lain. Dunia perkuliahan malah menarikku ke jenjang industri, statistika, manajemen, organisasi perusahaan, kepabrikan, analisa kelayakan mesin, dan entah masih banyak lagi. 

Tadinya aku berpikir aku melenceng jauh. Tapi ini pilihanku. Aku telah memutuskan. Dan aku merasa tidak ada yang salah dengan hal itu. Jadi aku hanya akan menjalani apa yang ada di depan mata. Aku percaya tidak ada hal yang sia-sia terjadi dalam hidup ini, hidupku, dan hidupmu. Aku percaya semua hal terjadi karena suatu alasan. Termasuk "peristiwa" bahwa aku sekarang berdiri di ranah industri, bukan berarti aku akan jauh dari hal-hal yang kusukai: sastra. 

Dan aku berjanji pada diriku sendiri. Apapun hal yang kujalani saat ini, aku akan fokus.
Fokus menjadi apapun. Hingga akhirnya aku berhasil seperti apa yang diinginkan dan diperlukan, untuk Sang Tujuan, untuk orang-orang yang kusayangi, untuk orang banyak, dan untuk diriku sendiri.

Sambil tersenyum, aku mendoakannya, "Semoga kelak kau menjadi orang yang berhasil, Aninta Ekanila Mamoedi."


                                                                  Unfailing Regards,
 

Friday, July 27, 2012

Buku-Buku Itu

buku-buku itu.
masih di sana berjejer rapi.
berdiri berderet-deret di atas rak coklatnya.
debu-debu bertumpukkan di atasnya.
menyadarkanku begitu lama mereka tak tersentuh oleh jemari.
mengingatkanku bahwa telah lama pemiliknya meninggalkannya.
membiarkan imajinasi buku-buku termakan waktu.

buku-buku itu.
membisu.
seolah menatap penuh rindu.
menunggu jemari membalik-balik lagi lembar-lembar bajunya.
lihatlah, mereka lesu tanpa belaian tuannya.
mereka menanti untuk kembali dipuja dalam fantasi.
berharap debu-debu itu hilang terpoles sang tuan.
tuannya...kemana saja selama ini?
menggeletakkan "jendela dunia" itu sekian lama.




***

aku terpaku.
itu aku, tuannya.
begitu lama aku pergi dari mereka.
kemana saja..aku?


lalu..
rindu itu menggelegak seketika.
khayal-imajinasi bermunculan lagi.
hasrat untuk kembali menguak.
menelusup ke dalam baca dan kemudian tulis-menulis.
dunia tempat aku berceloteh sejuta cerita dan mimpi.
jemari ini menyembul hendak menari kembali.
sejenak kututup dulu semua "jendela" selain mereka.
sontak berbalik, melangkah mantap.


sudah lama buku-buku itu menunggu.
aku tau harus segera kembali..



                                                                                              Unfailing Regards,

Curcol: Galau dan Kurusan (?) #mending skip aja

beberapa menit yang lalu gue baca ulang postingan blog beberapa hari terakhir.
dan baru aja menyadari satu hal..
"oh yaampun, galau amat ya kayaknya gue akhir2 ini -____- "

apa rasanya mengetahui diri lo ternyata galau akhir2 ini?
hm. sedih sih ya jujur aja.

apalagi setelah kemarin kumpul2 sama temen2 sma yang udah lama banget ga ketemu;
pertama kali mata dan mata saling bertatap (cielah), hal pertama yang mereka bilang adalah:
"yaampun put..lo kurus banget."

langsung deh tuh rasanya agak gimanaaaa gitu :(
biasanya cewek seneng ya dibilang kurusan, tapi gue sebaliknya loh.
gue bakal lebih seneng ada yang bilang "ih putri sekarang gemukan ya." atau "put sekarang udah lebih berisi deh badannya, ga kurusan lagi."
kenapa?
karena itu berarti "program menaikkan berat badan" gue berhasil.
tapi nyatanya? belum berhasil.
dan gue sedih.
serius!

dan kata-kata yang bermunculan setelah itu juga ga kalah bikin sedih dan menusuk;
"lo kenapa put? stress ya?"
"banyak pikiran put?"
"ih yaampun jadi kecil banget tangan lo."
 oh sedihnya denger kata2 itu :"(

kesannya kan gue kayak orang ga makan berapa hari gitu ya.
kesannya kan gue hidup ga seneng ya, sedih mulu gitu sampe stress terus jadi kurusan.
kesannya kan gimana gitu yaaaaaaaaa.

yah, walaupun emang sih gue akuin akhir2 ini memang banyak pikiran *bukan stress ya.
jadi gue akhirnya lumrah aja deh, akhirnya gue jadi sadar sendiri kenapa gue bisa kurusan.
ternyata salah gue juga. gue menelaah mungkin gue kurusan juga karena:

1. pola makan yang ga teratur, akhir2 ini sering banget gue cuma makan 2 kali sehari. mungkin bukan karena ga bisa makan ya, tapi karena alasan males, mau ngirit, dan telat makan. sering banget gue itu makan pagi udah sekalian sama makan siang, jadi biasanya makan lagi ya nanti sore atau malem sekalian.

2.banyak pikiran yang terus-menerus dan akhirnya mengakibatkan galau yang berkepanjangan. bener sih ya kata orang, banyak pikiran membuat seseorang jadi kurang sehat. ya mungkin salah satunya membuat badan gue jadi lebih kuyuuus *ihh sebel deh ingetnya. hehe :p


nah, problema nomor 2 ini nih yang juga membuat sedih akhir2 ini.
udah ah stop galau.
hidup gue seharusnya udah segalau dulu kok.
karena gue sadar sekarang udah ada seseorang yang bisa menjadi "pelengkap segalanya" di kehidupan gue ini.
"...kan udah ada DIA ♥"
:p

dan itu makanya seharusnya hidup gue dan diri gue sendiri bisa jadi lebih berwarna, ga se-abu2 dan se-galau-biru kayak dulu. ya kan?
well, i'm trying to live well. at least, better :)


sekian curhatnya.
penting gapenting, tapi terimakasih ya sudah membaca hehe ;)


                                                                               Unfailing Regards,

Tuesday, July 3, 2012

Lagu Jadul !

akhir-akhir ini entah kenapa gue suka nyanyi lagu tanpa sadar, 
padahal udah lama banget ga denger lagu itu, tapi tiba-tiba mulut gue nyanyi2 dengan sendirinya, 
keinget aja gitu tiba-tiba lirik lagunya. 
dan gatau kenapa yang muncul di otak kebetulan lagu-lagu jadul semua.

misalnya kayak lagu yang ini, tiba-tiba gue nyanyiin liriknya:
"Wise men say only fools rush in
But I can't help falling in love with you
............
Take my hand, take my whole life too
For I can't help falling in love with you"

terus sama lagu yang ini:
"You know I can't smile without you
I can't smile without you
I can't laugh and I can't sing
I'm finding it hard to do anything
You see I feel sad when you're sad
I feel glad when you're glad
If you only knew what I'm going through
I just can't smile without you"

atau lagu yang ini:
"Semua yang ku mau
Hanyalah dirimu satu
Kaulah jawaban semua doa
Semua yang kurasa
Rindu dalam asa…
Didekap cinta"

atau yang ini:
"Dan ku t'lah jatuh cinta
Ku wanita dan engkau lelaki
Perasaanku berkata, I'm fallin in love
Sang cinta mendekatlah, malam menyanggupi jadi saksi
Hati kecilku berkata, I'm fallin in love
I'm fallin in love I'm fallin in love"


dan masih banyak lagi lagu lainnya yang suka gue nyanyiin tiba2 tanpa sadar *cielah.
Hm kenapa ya, aneh ga?
yah anggep aja lagunya mewakili perasaan hati kali ya :p


                                                                                                  Unfailing Regards,

Sunday, May 6, 2012

"Semua Yang Ada"

Kadang sepotong lirik lagu ini mengingatkan sebuah rasa di satu masa...

"Jauh hari ku merasa
Kau nanti pasti jadi milikku

Tlah terjadi semuanya
Ku yakin kau nanti disisiku
 
Tak peduli apa kata yang lain 
Hati ini hanya ingin dirimu"


***


"Dan kini maafkanlah ku terlanjur ingini
Terlanjur sayangi semua yang ada

Sudikah kau terima ku terlanjur sayangi terlanjur ingini 
semua yang ada didalam dirimu.."

***


Dan kini semuanya itu hanya berjalan begitu saja...

"..Ooh lemas hati bila aku harus memilih lagi


                                                       
                                             Unfailing Regards,

 

 


NB: Appreciate to D'Cinnamons
especially for the full-hearted 
and great song "Semua Yang Ada"



Monday, April 30, 2012

Does This Mean A Happy Ending ?

It's just a thought,
"Does these words below tell about 'a happy ending'?"


When you have waited for so long and finally met someone that you dreamed all this time, you probably thought that it is a happy ending. 
 
But conversely for me, I actually thought that the story has not reached 'the ending' yet.
  
Otherwise, maybe the story's just moving on and just getting started..

isn't it?


                                                   Unfailing Regards,

Wednesday, March 14, 2012

"ora e per sempre"

biar malam ini tenang menyapa
dalam sunyi
aku berbaring
di atas peraduanku tempat tidurku
tempat aku mengoyak mimpi
dan memikir sejuta realita
mengulas hidup
lalu terbayang seolah
aku genggam buku kehidupan
mata penuh tatap
hati penuh harap
merentangkan lembar demi lembar
cerita hari-hariku
kemudian aku terhenti
pada satu cerita, satu bab kehidupan
ketika itu judulnya "ora e per sempre"
aku berharap
suatu hari nanti ada seseorang 
yang bisa kuajak berbagi
cerita masa depan itu
dan semoga orangnya itu kamu :p


ora e per sempre, now and forever, sekarang dan selamanya..

                                                   
                                       Unfailing Regards,

Tuesday, December 6, 2011

Khayal

Memejam mata
Lalu kutemukan gelap
Dan detik berikutnya, aku jalan kaki mengitari bulan...

Aku pasti mengkhayal
-------------------------------------------------------------------

Dibuai angin rembulan
Aku terhanyut lepas dalam mimpi
Menikmati alunan malam
Dan getar-getar sinar bulan

Cahaya meredup senyap
Ku mengelana terbang ke alam
Menari bebas ke langit luas
Dan menjejak kaki ke atas bintang

Lalu kutemukan kau di ujung sana
Tersenyum dalam bingkai angkasa malam
Menatap penuh misteri
Namun juga penuh rindu berseri-seri


***
Yang kuingat mendekat
Aku mendengarmu berbisik:

"Biarkan bintang-bintang manis ini berdansa
Biarkan mereka menyatukan dua rasa
Biarkan kita tetap di sini
Biarkan hanya ada kau dan aku

Biarkan saja, sayang
Sebab hanya ini yang mampu kutunggu"


 ***
Yang kuingat terpesona
Aku mendengarmu berbisik:

“Biarkan saja malam ini
Berputar lambat dalam pusaran waktu
Biarkan esok pagi
Menunggu sampai sang fajar menjemput

Biarkan saja, sayang
Sebab aku merindu melawan denyut waktu”


***
Yang kuingat memeluk
Aku mengangguk mantap, berbisik:

“Ya, sayang...
biarkan sampai rindu ini lenyap tak bersisa”


                                 
                                            Unfailing Regards,



Wednesday, August 24, 2011

Sang Pujangga

Namanya Poeta   

Diadopsi dari bahasa Latin
 
Dalam bahasaku, Poeta berarti 'Sang Pujangga'


Aku dan dia begitu berbeda 

Kami jelas tidak serupa 

Bagaikan langit dan bumi 

Aku terlalu membumi untuknya 

Sedangkan dia setinggi langit untukku

Dia bagaikan Pujangga
Merangkai seribu puisi
Juga menyatu sejuta cerita.
Setiap penikmatnya terhipnotis
Menanti bait-bait emas dan merdu
Terpesona akan cantik celotehannya.
Dan ketika kata-katanya mulai menari
Ia memadu imajinasi dan mimpi di satu titik
Lalu membangun mahakarya dalam genggamannya
Dan menyihir dunia dengan setiap karyanya.

Sedangkan aku hanya seorang Pemimpi
Membualkan seribu mimpi
Juga mengaum-aumkan sejuta asa.
Kata-kataku selalu enggan berdansa
Entah kenapa mereka kaku dan gagu
Mematung dan menolak menyapa bumi.
Alih-alih melahirkan mahakarya
Setiap karya yang kupoles malah hampir hancur
Dan terbelenggu imajinasi yang kian tinggi.
Sungguh aku hanya sebutir pasir kecil dibanding pantai emasnya.
 

Namanya Poeta

Baru saja ia melambaikan tangannya padaku

Melempar senyum menawan di atas paras indonya

Belanda-manado, telah melahirkan seorang penyajak berbakat

Kini dia menghampiriku
Memijak langkah di atas tubuh mungilnya

Pertama kali datang padaku, ia memintaku jadi temannya
Dan aku berharap itu akan selamanya

Sebab karenanya aku menemukan harta,
Memburu dunia kata-kata, Dan mengelana khayal yang sama

   
Ya, itulah dia orangnya

'Sang Pujangga' 
 
Idolaku yang
 Sangat khas, persis seperti namanya

Poeta
  


                                                                                     Unfailing Regards,

Monday, August 22, 2011

Kajima...Butagiya

Jangan Pergi.
Baru satu cerita. Antara kau dan aku.
Semuanya.
Baru sebentar bertemu,
tapi kenapa harus sesakit ini.

  

Seakan merindu.
Begitu Sesak.

Jangan pergi, Kumohon.


Dan ketika hujan pun berlalu…
Aku menunduk.
Menunggu.
Derap kaki, suara langkahmu
perlahan mendekat.
Kamu berdiri, di depanku, mungkin menatapku.

       Dan ketika rintik hujan kian menjauh…
       Aku tetap menunduk.
       Menunggu. 
       Takut.
       Detik-detik kamu hampiri jemariku
       yang hampir beku.
       Lalu membekuknya dengan halus,
       mungkin menenangkan aku.

Dan ketika angin berembus menyemilir waktu…
Aku terdiam.
Mendongak, menatap mata itu.
Tahu ini waktunya, sudah tiba, begitu dekat.
Aku menggeleng, coba menepis.
Kamu menolak, merengkuh bahuku.

Aku bertanya “Kenapa harus begini?”


Dan ketika daun bergemerisik menyela sunyi…

Aku gemetar.

Mataku nanar.

Kamu menyentuh pipiku sekilas,

Sekali lagi coba menenangkan.

Seandainya kamu tahu arti kata-kataku

Di hari semua bermula, seharusnya waktu itu

tidak ada yang perlu jatuh cinta.

Tidak kau, ataupun aku.

Bukan kita.


Dan ketika angin menggoyang, meraup cuaca…

Aku ingat satu kata.

Sudah kuapal karena kukatakan terus-menerus

semenjak hari itu.

Sulit menemukan kata lain dalam bahasamu, tapi

aku tetap mencoba.


Aku berbisik,

“Kajima...”


Sekilas, terkejut.

Kamu cuma tersenyum sedih.

Kini kamu mengerti.

Tapi tanpa mau kamu turuti.

Kamu akan tetap pergi.


Dan ketika angin kencang mereda, menit semakin berlalu…
Kamu lepas.
Dari genggamanku.
Pandanganku.
Juga jangkauanku.
Tapi mengapa bukan hatiku sekalian?

Jangan pergi tanpa kata,
berbalik lalu keluarkan lagi kata-kata aneh dalam bahasamu itu.
Tenangkan aku, sekali lagi.


Dan ketika entah sudah berapa menit berdiri, sendiri…
Semua gelap.
Pandanganku kabur.
Dan perih yang aneh membubung.
Tanganku coba menggapai.
Tapi hanya angin di hadapanku, kekosongan.
Kamu sudah hilang,
tetap pergi dari semuanya aku.

Padahal sudah kukatakan berulang kali,

“Kajima…butagiya”


                                                                                            Unfailing Regards,

Wednesday, June 22, 2011

Dear, Siapapun Yang Menemukan Surat Ini


"Ini hanya sebuah cerita.

Hanya curahan hati yang sudah kurangkum.

Nyata atau tidaknya cerita ini tergantung kalian yang membacanya,

Semuanya tergantung pikiranmu.

Menurutmu ini nyata?"


Dear, Siapapun yang Menemukan Surat Ini

Adakah pernah kau melihat sesuatu yang berbeda pada sahabatmu sendiri?
Adakah kau akan mendengarkan ceritaku?

Aku melihatnya hari ini.
Namun dia terlebih dahulu melihatku.
Dia melambaikan tangannya.
Aku tersenyum sekenanya.
Dia menghampiriku.
Aku bergeming, menunggunya mendekat.

Dia duduk di sebelahku, mengambil tempat favoritku.
Aku menepuknya, bertanya ceria “Apakabar lo?”
Dia tertawa hambar, katanya “Masih sama. Ha-ha.”
Seketika itu aku mengerti apa maksudnya.
Dia masih menyimpan rasa pada cerita lama, cinta pertamanya.

Sudah beberapa minggu berlalu.
Rupanya dia belum juga bisa melupakan gadis itu.
Aku mengerti kenapa.
Dan aku paham bagaimana rasanya.

Aku skeptis.
Selalu kutanyakan bagaimana kabarnya.
Bagaimana kemajuannya.
Ketika dia selalu menjawab ‘masih sama’,
aku tersenyum miris.
Dalam hati, aku ingin sekali membantunya.
Menopangnya tetap teguh berdiri.
Si cowok canggung ini benar-benar menyita perhatianku.
Aku kasihan padanya.
Dan aku benar-benar ingin ‘menjaganya’.

Ketika melihatnya hari ini dengan masih membawa cerita yang sama,
hatiku melesak.
Dia tertunduk, malu dan sakit.
Aku mengerti bagaimana rasanya.
Ingin sekali aku memperbaiki luka hatinya.
Tapi aku siapa nya?
Dia takkan pernah membiarkanku memasuki ruang hatinya.
Tidak, jika aku mengharapakan sesuatu yang lebih.
Tidak akan pernah.

Aku ini hanya seorang sahabat.
Tidak lebih dari teman curhatnya.
Bahkan, aku bukan siapa-siapanya.

Dan sebagai seorang teman baik, apa yang bisa kulakukan?
Aku hanya bisa tersenyum palsu
dan pura-pura menyemangatinya.
Padahal jauh di lubuk hati aku ikut merasakan kepedihan.
Aku menyayangkan perasaannya yang setulus itu gagal menggapai cinta sejatinya.
Ini jujur, aku sungguh merasa begitu.

Tapi yang sekarang kurasakan berbeda.
Tiba-tiba otakku buntu.
Lidahku kelu.
Aku mendadak kaku.
Aku merasakan sesuatu yang lain.
Sesuatu yang terus-menerus berusaha kusanggah.

Ketika menyadari ada perasaan yang lain itu,
aku memilih mundur.
Aku menghalau perasaan itu.
Lalu menyembunyikannya jauh di dasar hati.
Aku hanya tidak ingin itu muncul ke permukaan.
Aku ingin merasa cukup hanya dengan ini.
Dengan begitu, dia tidak perlu tahu yang sebenarnya.

Cukup begini saja.
Supaya tidak ada yang terluka dan harus menjauh lagi karena sebuah perasaan.


Menurutmu, apakah yang kulakukan itu sudah benar? 
Aku benar, kan?

 
Terimakasih ya, Siapapun Kamu yang Sedang Membaca Ini.

Love & Regards,

Saturday, May 14, 2011

Menyampah (Lagi) di Blog

Karena kita sudah lama tak bersua, 
pertama-tama, gue mau ngucapin:



atau dalam bahasa "beken" laennya berarti:

halooo haloo :D



waaah senangnya bisa ngeblog lagi, setelah sekian lama berkutat sama macam2 hal jadi ga sempet "ngapa2in" di blog. paling yg bisa gue pantengin cuma twitter, facebook, sama msn. (itu pun udah jarang, ga setiap hari kayak jaman dolooo).

well, banyak hal sebenarnya yg mau gue sharing di sini, tapi kalo lagi ga ada mood buat nulis2 kayak gini, sharingnya cuma bakal jadi niat, berenti di jalan, dan malah akhirnya gatau mau nulis apa. jadi mumpung gue lagi niat, sok atuh gue tulis aja sekalian kegalauan hati yang kian memuncak ini (aihaiah bahasanyaa). biar sang hati dapat bertemu "sang pencerah" (baca: Lukman Sardi) terus sukur2 diajakin main film bareng (?) #gejalaorangsetress #gejalaoranggalau #abaikan 

nah biar puas "curhat"nya, gue bakal nulis kegalauan hati yang dimaksud di atas di postingan selanjutnya aja yaa. jadi intinya, postingan yang ini cuma mau nyapa dan basa-basi ngobrol bentar doang (baca: NYAMPAH) hehe

ah, sebelumnya pembaca maklumin aja yaa kalo blog ini isinya galau2 mulu ^^
maklum nih sang pemilik lagi kena "kasus" hard-feeling soalnya hahaha, jadi kasusnya selalu berhubungan sama galau2 gituu hihihi :p

yuk ah sekian "menyampah"nya.
yuk maree mulai "bincang2 hati" di postingan selanjutnya.
dadaaaaaah, see you at next posting :D

                                                                                     Unfailing Regards,